Gak Kenal Ampun! Komdigi Langsung Blokir Website Archive.org yang Memuat Konten Judol dan Pornografi
时间:2025-05-31 13:55:42 出处:百科阅读(143)
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengambil langkah tegas dengan memblokir sementara akses ke situs Internet Archive (archive.org) setelah ditemukan sejumlah konten bermuatan judi online (judol) dan pornografi yang dinilai melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, menegaskan bahwa langkah tersebut tidak diambil secara tiba-tiba, melainkan melalui proses komunikasi resmi yang tidak direspons oleh pengelola platform.
“Kami telah berupaya berkomunikasi dengan pihak Internet Archive melalui surat resmi sebanyak beberapa kali, namun tidak mendapat respons yang memadai. Jadi langkah cepat harus diambil untuk menjaga ruang digital tetap sehat dan aman bagi masyarakat,” ujar Alexander dikutip dari keterangan resmi, Jumat (30/5/2025).
Baca Juga: Wamenkomdigi Dorong Kolaborasi Global untuk Wujudkan AI yang Aman dan Etis
Menurutnya, pemblokiran adalah opsi terakhir setelah proses pemberitahuan, analisis konten, dan pendekatan persuasif dilakukan. Ia menekankan bahwa sebagai platform global, Internet Archive tetap memiliki kewajiban untuk mematuhi hukum di setiap negara tempat layanannya tersedia.
“Kami menyadari nilai Internet Archive sebagai arsip digital dunia. Tapi nilai itu tidak bisa dijadikan tameng untuk membiarkan konten berbahaya dan melanggar hukum tetap tersedia di Indonesia,” tegasnya.
Meski konten judol dan pornografi yang ditemukan di platform tersebut menjadi perhatian utama. Namun, Komdigi juga menemukan sejumlah konten yang diduga melanggar hak cipta, termasuk buku, film, dan perangkat lunak yang belum jelas status lisensinya.
“Indonesia punya UU Hak Cipta. Kami juga bertanggung jawab melindungi industri kreatif nasional dari pembajakan digital. Maka konten-konten yang belum jelas status lisensinya perlu dievaluasi bersama,,” tambah Alexander.
Komdigi menegaskan bahwa pemblokiran ini bersifat sementara dan akan dibuka kembali setelah konten bermasalah dibersihkan dan sistem moderasi diperbaiki.
Alexander menyebutkan bahwa pengalaman menunjukkan banyak platform digital baru merespons secara serius setelah adanya tindakan tegas dari pemerintah. Ia menyebut pemblokiran sebagai “eskalasi diplomasi digital” yang juga telah diterapkan terhadap platform global lainnya seperti YouTube dan TikTok.
Baca Juga: Komdigi Peringati 36 Perusahaan yang Belum Daftarkan PSE Privat, Termasuk Google dan Apple
“Ketika komunikasi tak berjalan, tindakan konkret bisa jadi penggerak solusi. Kami sudah lakukan itu dengan platform besar lainnya seperti YouTube, Google, dan TikTok,” katanya, merujuk pada negara-negara seperti Tiongkok, Rusia, India, dan Turki yang juga pernah memblokir Internet Archive karena alasan serupa.
Meski bertindak tegas, Komdigi tetap membuka ruang komunikasi dan kerja sama dengan seluruh platform digital global.
“Kami ingin platform-platform seperti Internet Archive terus hadir, tetapi hadir dengan etika dan kepatuhan. Kami ingin ruang digital Indonesia menjadi tempat yang aman, bermanfaat, dan berdaya saing,” tutup Alexander.
上一篇: Telan Anggaran Lebih dari Rp400 Miliar, Proyek Sumur Resapan Anies Baswedan Patut Dipertanyakan
下一篇: Berkenalan dengan Rina, Pramugari AI Korean Air yang Memukau
猜你喜欢
- Covid Mengamuk Lagi, Ini 3 Manfaat Vaksin Booster Covid
- Urus Kabel Semrawut Jangan di Jalan Protokol Aja, Kenneth: Biar Anies Baswedan Gak Hanya Seremonial
- Dosen Kini Lebih Fleksibel Tentukan Karier dan Sertifikasi, Ini 4 Aturan Terbaru
- Djarot Sentil Kaesang Pakai Rompi 'Anak Mulyono': Sekalian Jelaskan Soal Nebeng Jet Pribadi
- FOTO: Pesona Sudut Kota Tua Jeddah Tak Usang Dimakan Waktu
- Cara Cek Jadwal dan Lokasi SKD CPNS 2024, Jangan Sampai Salah!
- Warga Antusias Sambut Peresmian Jembatan Jongbiru, Sekarang Pedagang Makin Laku
- Dapur Bu Sastro: Catering Favorit Artis, Bisa Dipesan Dadakan!
- Banyak Wanita Lajang di Singapura Mulai Bekukan Sel Telur