Mengintip Tradisi Perayaan Halloween di Berbagai Belahan Dunia

作者:娱乐 来源:休闲 浏览: 【 】 发布时间:2025-06-04 04:13:03 评论数:
Jakarta,quickq.net CNN Indonesia--

Perayaan Halloweenidentik dengan 'trick or treat' juga kostum hantu. Sedikit berbeda, sejumlah negara berikut punya tradisi unik setiap akhir Oktober.

Setiap 31 Oktober terdapat perayaan Halloween yang khas dengan pesta kostum terutama kostum hantu menakutkan. Henry Ansgar Kelly, profesor yang fokus pada studi abad pertengahan di UCLA, berkata tradisi Halloween berakar di AS sekitar abad ke-19.

Mengintip Tradisi Perayaan Halloween di Berbagai Belahan Dunia

Mengintip Tradisi Perayaan Halloween di Berbagai Belahan Dunia

Saat itu, orang Irlandia berimigrasi ke Amerika dan membawa tradisi dan perayaan mereka termasuk All Saint's Day. Dalam kalender Katolik, All Saint's Day merupakan perayaan semua orang yang telah ke surga.

Mengintip Tradisi Perayaan Halloween di Berbagai Belahan Dunia

ADVERTISEMENT

Mengintip Tradisi Perayaan Halloween di Berbagai Belahan Dunia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa tradisi Halloween sama pada tiap negara? Ternyata beberapa negara punya kebiasaan berbeda.

1. Día de los Muertos - Meksiko

Di Meksiko, Halloween tetap dirayakan dan jadi pengantar bagi perayaan Día de los Muertos atau Hari Orang Mati (Day of the Dead). Perayaan ini berlangsung 1-2 November.

Hari Orang Mati sudah ada sejak tiga ribu tahun lalu atau era pra-Columbus. Momen ini memungkinkan roh orang terkasih yang meninggal bersatu kembali dengan keluarga yang masih hidup.

Melansir dari NPR, anggota keluarga akan menyiapkan pesta dengan makanan favorit mendiang atau meninggalkan hadiah di makam mereka. Pengunjung festival mengenakan topeng tengkorak dan makan permen bentuk tengkorak.

2. Guy Fawkes Day - Inggris

Perayaan Halloween memang populer di Inggris. Hanya saja, perayaan ini dibayangi oleh perayaan lain yang lebih besar yakni Guy Fawkes Day.

Tiap 5 November, warga Inggris merayakan pembunuhan Raja James I oleh Guy Fawkes yang gagal. Fawkes berusaha membunuh raja dengan tong-tong mesiu tapi ia gagal dan dijatuhi hukuman mati.

Di Inggris, anak-anak bukan meminta permen melainkan 'penny for the Guy'.

3. Ognissanti - Italia

Setiap 1 November, orang Italia merayakan Ognissanti atau semua orang kudus. Festival ini sarat akan nuansa keagamaan.

Tiap wilayah punya tradisi berbeda. Di Sisilia, orang meninggal diyakini bangkit untuk membawa hadiah buat anak-anak yang berperilaku baik. Sementara itu di Sardinia, anak-anak mendatangi rumah untuk meminta persembahan bagi orang meninggal.

Orang Roma akan makan dekat makam orang yang mereka cintai, sedangkan orang di Abruzzo dan Trentino membuat lentera dengan menaruh lilin di labu.

4. Barriletes Gigantes - Guatemala

Warga Guatemala menghormati mereka yang telah tiada dengan Barriletes Gigantes atau festival 'layang-layang raksasa'. Festival diselenggarakan selama beberapa hari di awal November.

Layang-layng sering dilukis dengan tangan dan diterbangkan di atas makam orang terkasih. Layang-layang melambangkan jembatan antara yang hidup dan yang mati.

5. Festival Púca - Irlandia

Irlandia jadi negara di mana Halloween dimulai. Ada teori yang menyebutkan orang Irlandia membawa tradisi All Saint's Day ke Amerika. Pun ada teori yang menyebutkan Halloween berasal dari peristiwa kuno Samhain atau perayaan awal mula musim dingin Irlandia dua ribu tahun lalu.

Di sana ada beragam festival salah satunya fetival Púca yang merayakan cerita rakyat di balik hari raya bangsa Celtic hingga Halloween Derry (diyakini iblis dari neraka mudah untuk masuk ke dunia orang hidup).

6. Fet Gede - Haiti

Fet Gede sesungguhnya merupakan perayaan voodoo. Diselenggarakan pada 2 November, Fet Gede ditujukan untuk menghormati arwah dengan musik dan persembahan pada Baron Samedi atau arwah orang mati yang mengenakan topi tinggi dan keluarganya.

Perayaan dipusatkan di kuburan di mana orang berpakaian serba putih menari, menenggak rum, menyalakan lilin dan memberi makan leluhur dengan persembahan makanan.

7. Pangangaluluwa - Filipina

Pada malam Halloween, anak-anak di Filipina merayakan Pangangaluluwa yang berarti berarti menyusuri jiwa. Anak-anak berdandan seperti hantu dan mendatangi rumah-rumah untuk menyanyikan lagu serta berdoa bagi arwah di api penyucian.

Sebagai balasan, mereka diberi makanan atau uang. Tradisi ini mirip dengan 'trick or treat' tapi lebih bernuansa spiritual.

Melansir dari Ripley's, perayaan ini berlanjut hingga Hari Raya Semua Orang Kudus dan Hari Raya Semua Arwah. Orang Filipina akan berbondong-bondong ke pemakaman untuk bersih-bersih makam dan menyalakan lilin.

Di beberapa daerah, para keluarga bahkan menghabiskan malam di makam orang terkasih dengan berbagi makanan, bercerita atau bermain gim.