时间:2025-06-13 08:01:05 来源:网络整理 编辑:探索
JAKARTA, DISWAY.ID-- Isu untuk mengembalikan Ujian Nasional (UN) mencuat seiring dengan pergantian p quickq加速器官方下载
JAKARTA,quickq加速器官方下载 DISWAY.ID-- Isu untuk mengembalikan Ujian Nasional (UN) mencuat seiring dengan pergantian pemerintahan.
Meski Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menegaskan bahwa pihaknya enggan terburu-buru dalam mengambil keputusan sehingga hingga saat ini masih melakukan kajian mendalam, isu ini justru kian santer dibicarakan.
BACA JUGA:Bagaimana Kebijakan Ujian Nasional, Zonasi, Hingga Kurikulum Merdeka di Era Abdul Mu’ti? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Catat! Asesmen Nasional Bukan Pengganti Ujian Nasional, Kemendikbudristek: AN untuk Evaluasi Mutu Pendidikan!
Lantas, perlukah UN kembali dilaksanakan pada akhir masa pembelajaran SD, SMP, dan SMA?
Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menyebut bahwa dikembalikannya UN berarti suatu kemunduran di dunia pendidikan.
"Kalau kembali ke UN seperti dulu ya kemunduran. UN itu buat apa? Ini yang belum jelas. Jadi kalau sama persis seperti dulu ya kemunduran," ungkap Ubaid ketika dihubungi Disway, 30 Oktober 2024.
Jika untuk mengetahui perkembangan siswa, menurutnya, ujian perlu dilakukan setiap hari.
BACA JUGA:Pak Prabowo dan Pak Mendikdasmen, Guru SMA Way Kanan Ini Memohon Bantuan Usai Dipecat Sepihak
"Ujian itu harusnya tiap hari, bukan malah UN yang 6 tahun sekali," cetusnya.
Teekait ujian, ia menegaskan tidak harus berupa mengerjakan soal berlembar-lembar, melainkan dengan cara yang lebih menyenangkan.
"Ujian itu jangan dibayangkan jawab soal berlembar-lembar. Bisa dilakukan dengan sangat menyenngkan, bisa sambil nyanyi, menari, bermain," tuturnya.
Selama ini, Ubaid menilai bahwa masyarakat terlalu terjebak pada budaya buruk ujian tersebut.
Akibatnya, muncul praktik manipulasi dan katrol nilai.
PKB Fokus Benahi Tata Kelola Fraksi dari DPR Hingga DPRD2025-06-13 08:00
Tim Prabowo Minta Ini ke MK2025-06-13 07:47
Polisi Olah TKP, Sekuriti Eka Hospital Serpong Larang Wartawan Mendekat2025-06-13 07:42
Top 5 Negara Asia Budaya Ngopi Terkuat, Ada Indonesia?2025-06-13 07:39
Sambut HUT ke2025-06-13 07:03
Rafael Alun Jalani Sidang Putusan Sela Terkait Kasus Gratifikasi dan TPPU Hari Ini2025-06-13 06:59
Seberapa Penting Vaksin Meningitis Untuk Jemaah Haji dan Umrah2025-06-13 06:24
Anies Kunci Jakarta, Mensos Buka2025-06-13 06:17
Dorong Wisata Domestik, AirAsia Beri Diskon PPN 6% Selama Libur Sekolah2025-06-13 05:45
Mendag Tunjukkan Kunci Hadapi Tantangan Geoekonomi dan Jadikan ASEAN Lebih Tangguh2025-06-13 05:27
176.984 Narapidana Terima Remisi Kemerdekaan, Negara Hemat Rp274 Miliar!2025-06-13 07:58
12 Saksi yang Diperiksa Ditkrimsus Hari Ini Diperbolehkan Pulang2025-06-13 07:52
Resepsionis Hotel Sarankan Tamu Tak Check2025-06-13 07:24
Pidato Penutupan Rakernas ke2025-06-13 07:10
3 Catatan Bawaslu dalam Pengawasan Coklit2025-06-13 07:09
Ahmad Dhani Divonis 1 Tahun Penjara, Apa Kata Fadli Zon?2025-06-13 06:00
Jawaban Kemenkumham Soal Novanto: Bukan Pelesiran, Tapi Hilang dari RS2025-06-13 05:51
Cara Bikin Alpukat Cepat Matang, Pakai Merica Hingga Tusuk Gigi2025-06-13 05:26
Menhub Budi Karya Kenalkan Logo Harhubnas 2024, Lambangkan Kesuburan dan Kemakmuran Bangsa Indonesia2025-06-13 05:22
Polisi Olah TKP, Sekuriti Eka Hospital Serpong Larang Wartawan Mendekat2025-06-13 05:18