Stabilitas Rupiah Terkendali, Bank Indonesia Laporkan Tren Positif di Pasar Surat Berharga
Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan indikator stabilitas nilai tukar Rupiah dan kondisi pasar keuangan selama periode 19–23 Mei 2025.
Berdasarkan rilis dari BI, Minggu (25/5/2025), di tengah dinamika global, nilai tukar Rupiah menunjukkan pergerakan stabil dengan dukungan arus modal asing yang kembali masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Pada penutupan Kamis, 22 Mei 2025, Rupiah berada di level Rp16.325 per dolar AS dan menguat pada pembukaan Jumat pagi menjadi Rp16.300. Di sisi lain, imbal hasil (yield) SBN 10 tahun mencatat penurunan tipis dari 6,83% menjadi 6,82%, menandakan persepsi risiko investor yang relatif terjaga.
Indeks Dolar AS (DXY) juga tercatat melemah ke level 99,96, sementara yield obligasi pemerintah AS (US Treasury Note) tenor 10 tahun naik ke 4,529%, mencerminkan ketidakpastian pasar global yang masih berlangsung.
Bank Indonesia juga mencatat aliran dana asing masuk secara signifikan ke pasar keuangan domestik pada pekan ketiga Mei. Berdasarkan data transaksi 19–22 Mei 2025, investor nonresiden mencatatkan beli neto sebesar Rp14,73 triliun, terdiri dari Rp14,13 triliun di pasar SBN, Rp1,54 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp0,95 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Baca Juga: Bank Indonesia Cabut Empat Uang Kertas, Ini Cara Menukarnya
Meski sepanjang tahun 2025 investor asing masih mencatat jual neto sebesar Rp47,52 triliun di pasar saham dan Rp14,52 triliun di SRBI, akumulasi pembelian neto di pasar SBN mencapai Rp40,06 triliun hingga 22 Mei 2025.
Sementara itu, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat naik terbatas ke 82,20 basis poin per 22 Mei, dari sebelumnya 81,56 bps pada 16 Mei. Kenaikan tipis ini tetap menunjukkan persepsi risiko yang relatif stabil dari pelaku pasar terhadap ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal nasional.
Strategi bauran kebijakan akan terus dioptimalkan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan memperkuat daya saing pasar keuangan domestik.
(责任编辑:综合)
- Mendagri Ultimatum Kepala Daerah untuk Dukung Program 3 Juta Rumah, Tidak Boleh Ditawar Lagi!
- Adian Geram Sikap Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Periksa Hasto Kristiyanto Layaknya Teroris
- 7 Minuman Ini Ampuh Turunkan BB, Lebih Afdol Diminum Pagi Hari
- Cari Pendamping Anies Baswedan di Pilkada DKI, PKS: Masih Komunikasi Dengan Parpol
- KPK Diminta Selidiki Proyek Dana Otsus Aceh Barat
- KPK Dorong Akselerasi BMD Dalam Upaya Pencegahan Kerugian Negara
- Iran Bebaskan Visa untuk Turis 33 Negara, Indonesia dan Rusia Termasuk
- Menko Polhukam Tegaskan Istana dan Akses Jalan di IKN Siap Digunakan Perayaan HUT ke
- Menilik Tren Baju Lebaran 2025, Simpel dengan Warna 'Berani'
- Penampakan Sapi Kurban Milik Prabowo
- PBNU Buka Suara Soal Lima Pemuda NU Temui Presiden Israel
- PDIP Tugaskan 7 Kader Seniornya Jalin Kerjasama Politik di Pilkada Jakarta
- Bolehkah Menerima Tamu di Kamar Saat Menginap di Hotel?
- Roller Coaster Macet Terjadi Lagi, 32 Orang Tergantung Terbalik
- Malam yang Mulia, Apa Saja Tanda Malam Lailatul Qadr?
- Hadapi Idul Adha, Pertamina Patra Niaga Tambah 11.4 Juta Tabung LPG 3 kg
- 7 Hidangan Natal dari 7 Negara Berbeda yang Bisa Goyang Lidah
- Iran Bebaskan Visa untuk Turis 33 Negara, Indonesia dan Rusia Termasuk
- 7 Tanda Kamu Terjebak dalam Pernikahan yang Tidak Bahagia
- Geledah 2 Lokasi di Kementerian ESDM, Ini yang Disita oleh Bareskrim Polri